TELAAH JURNAL INTERNASIONAL

Standar

“Clinical Significance of PretermSingleton Pregnancies Complicated by Placental Abruption following PretermPremature Rupture ofMembranes Compared withThose without p-PROM”

 

  1. 1.      Pendahuluan

Metode Pencarian Literatur :

1)      Database yang digunakan

2)      Kata Kunci Pencarian Literatur

  • Ketuban pecah dini (premature rupture of membranes)

3)      Jumlah Literatur yang didapatkan

  • Results: 1 to 20 of 6986

4)      Proses Seleksi Literatur (Kriteria Inklusi & Eksklusi)

Abstrak (Abstrak dari Artikel Penelitian yang direview).

  • ABSTRAK The purpose of this paper was to examine the obstetric and neonatal outcomes of preterm singleton pregnancies complicated by placental abruption following preterm premature rupture of membranes (p-PROM) compared with those without p-PROM. We reviewed the obstetric records of 95 singleton deliveries complicated by placental abruption at 22–36 weeks’ gestation. The incidence of placental abruption in singleton pregnancies with p-PROMwas 4.7%, and the crude odds ratio of placental abruption for women following p-PROM was 6.50 (P < 0.01). Of the 95 cases of placental abruption in preterm singleton deliveries, 64 cases (67.4%) occurred without p-PROM and 31 cases (32.6%) occurred following p-PROM. The incidence of histological chorioamnionitis stage III in the patients following p-PROM was significantly higher than that in the patients without p-PROM(P = 0.02). The rate of emergency Cesarean deliveries associated with nonreassuring fetal status (NRFS) in the patients following p-PROMwas significantly lower than that in the patients without p-PROM. However, there were no significant differences in the maternal and neonatal outcomes between the patients with and without p-PROM. Although p-PROM may be one of important risk factors for placental abruption associated with chorioamnionitis, itmay not influence the perinatal outcomes in pretermplacental abruption.
  1. 2.      Deskripsi Artikel/Jurnal

Deskripsi Umum

1)      Judul

  • Clinical Significance of PretermSingleton Pregnancies Complicated by Placental Abruption following PretermPremature Rupture ofMembranes Compared withThose without p-PROM

2)      Penulis

  • Shunji Suzuki

3)      Publikasi (Nama Jurnal, Tahun, Volume, Halaman dsb)

  • Shunji Suzuki, Received 24 January 2012; Accepted 1 April 2012

4)      Penelaah/Reviewer (Nama dan NIM Mahasiswa)

  • Nama        : Ita purnamasari
  • NIM          : P 2722 4012 068

5)      Tanggal Telaah/Review

  • 27 juni 2012

Deskripsi Content

1)      Tujuan Penelitian

  • Tujuan dari penelitian ini adalah The purpose of this paper was to examine the obstetric and neonatal outcomes of preterm singleton pregnancies complicated by placental abruption following preterm premature rupture of membranes (p-PROM) compared with those without p-PROM.

2)      Hasil Penelitian

  • Of the 95 cases of placental abruption in deliveries at 22–36 weeks’ gestation, 64 cases (67.4%) occurred without p-PROMand 31 cases (32.6%) occurred following p-PROM. During the 9-year period, there were 17,667 singleton deliveries after 22 weeks’ gestation in our hospital. Of these, 655 cases were complicated by p-PROM (3.7%). In our hospital, therefore, the incidence of placental abruption in singleton pregnancies with p-PROMwas 4.7% and the crude OR of placental abruption for women following p-PROM was 6.50 (95% CI: 4.4–9.7, P < 0.01).

3)      Kesimpulan Penelitian

  • In conclusion, although p-PROM may be one of important risk factors for placental abruption associated with CAM, it may not influence the perinatal outcomes in preterm placental abruption.
  1. 3.      Telaah/Review Artikel

Fokus Penelitian (Latar Belakang Masalah dan Masalah Penelitian)

Gaya dan Sistematika Penulisan

  • Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, pengaturan dan desain, bahan dan metode, analisis statistic, hasil, kesimpulan), pendahuluan, metode, pembahasan, kesimpulan.
  • Tata bahasa yang digunakan dalam penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh.
  1. Penulis
  • Penulis bernama: Shunji Suzuki,  Correspondence should be addressed to Shunji Suzuki, czg83542@mopera.ne.jp

Judul Penelitian

“Clinical Significance of PretermSingleton Pregnancies Complicated by Placental Abruption following PretermPremature Rupture ofMembranes Compared withThose without p-PROM”

  • Judul penelitian cukup jelas, Akurat, tidak ambigu, dan menggambarkan  apa yang diteliti.

Abstrak :

  • Abtrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian, tujuan penelitian, metodologi dan hasil yang didapatkan.
  • Abtrak sudah memenuhi IMRAD (Introducation, Metode, Result, Analize, Discussion)

Masalah dan Tujuan Penelitian

  • Tujuan sudah dijelaskan secara rinci kenapa penelitian ini dilakukan.

Literature /Tinjauan Pustaka

Hipotesis/Pertanyaan Penelitian

  • Peneliti tidak mencantumkan hipotesis, hanya mencantumkan tujuan dan hasil penelitian, jadi tidak bisa ditelaah.

Populasi dan Sample

  • Populasi dan sampel tidak disebutkan dengan jelas atau kurang spesifik, jadi penelaah merasa kesulitan dalam menjelaskan populasi dan sampel.

Pertimbangan Etik/Etichal Clearence

  • The protocol for this paper was approved by the Ethics Committee of the Japanese Red Cross Katsushika Maternity Hospital.

Definisi Operasional

  • Definisi operasional tidak dicantumkan jadi tidak dapat di telaaah.

Data dan Analisis Data

  • Analysis. Data are presented as number (%) or mean ± SD. For statistical analysis, the χ2 test with Yates’ correction or categorical variables was used. While the Student’s t-test for continuous variables was used. Odds ratios (ORs) and 95% confidence intervals (CIs) were also calculated. Differences with P < 0.05 were considered significant.

Hasil Penelitian

  • Hasil penelitian sudah menjawab dari tujuan dan sudah cukup jelas.

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Kelebihan  :
    • Pembahasan hasil, sudah dijelaskan secara rinci tentang hasil-hasil yang diperoleh peneliti selama penelitian.
    • Kekurangan
      • Kekurangan dalam hasil penelitian ini adalah kurang di jelaskan secara detail apakah hasil penelitian yang didapatkan memberikan dampak posif atau negative terhadap penelitian itu sendiri.

Referensi/Daftar Pustaka

  • Referensi cukup bagus Karena menggunakan buku-buku terbaru.

Kesimpulan dan Saran

  • Isi kesimpulan peneliti merupakan jawaban dari tujuan penelitian
  • Kesimpulan ringkas, jelas, dan padat.
  1. 4.      Penutup

Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam penelitian tersebut, namun penelitian tersebut telah memberikan kontribusi positif dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian – penelitian selanjutnya.

TUGAS AKHIR SEMESTER TELAAH JURNAL DOMESTIK

Standar

“Hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi lahir (studi kasus di RB Pokasi)”

 

 

  1. 1.      Pendahuluan

Metode Pencarian Literatur :

1)      Database yang digunakan            

2)      Kata Kunci Pencarian Literatur

  • Gizi pada ibu hamil

3)      Jumlah Literatur yang didapatkan

  • Ada 11001 literatur

4)      Proses Seleksi Literatur (Kriteria Inklusi & Eksklusi)

  • Tidak ada criteria inklusi&eksklusi dalam pencarian literatur

Abstrak (Abstrak dari Artikel Penelitian yang direview).

  • ABSTRAK Data persalinan dari RB POKASI periode 1 Januari 2006 – 31 Desember 2008 menunjukkan angka kejadian KEK dan BBLR sebesar 30,87 % dan 11,30 % dari 460 kelahiran bayi. Angka ini lebih tinggi dibandingkan target yang ditetapkan pada sasaran program Indonesia Sehat 2010 untuk KEK dan BBLR yaitu 20 % dan 7 % (Depkes RI, 2000). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi ibu hamil berdasarkan indikator LILA dengan berat badan bayi lahir. Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif dengan menggunakan data sekunder periode 1 Januari 2006 – 31 Desember 2008 di RB POKASI. Sampel diambil secara total, dengan jumlah 95 orang. Instrument penelitian yang digunakan adalah kartu ibu yang telah ditetapkan oleh Depkes RI. Uji hipotesis menggunakan regresi linier dengan program SPSS versi 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi lahir (p : 0,000 dan R : 0,591), sedangkan faktor – faktor lain yang mempengaruhi berat badan bayi lahir hanya Hb yang memiliki hubungan yang signifikan dengan berat badan bayi lahir (p : 0,000 dan R : 0,427). Kesimpulan yang dapat diambil dari persamaan regresi pada penelitian ini adalah semakin baik LILA semakin baik pula berat badan bayi lahir sedangkan semakin kurang LILA semakin kurang pula berat badan bayi lahir. Kata kunci : status gizi, ibu hamil, berat badan bayi lahir
  1. 2.      Deskripsi Artikel/Jurnal

Deskripsi Umum

1)      Judul

  • Hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi lahir (studi kasus di RB Pokasi )

2)      Penulis

  • Lilik Hanifah

3)      Publikasi (Nama Jurnal, Tahun, Volume, Halaman dsb)

  • Lilik Hanifah, 2009

4)      Penelaah/Reviewer (Nama dan NIM Mahasiswa)

  • Nama        : Ita purnamasari
  • NIM          : P 2722 4012 068

5)      Tanggal Telaah/Review

  • 27 juni 2012

Deskripsi Content

1)      Tujuan Penelitian

  • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi ibu hamil berdasarkan indikator LILA dengan berat badan bayi lahir

 

 

2)      Hasil Penelitian

  • Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi lahir (p : 0,000 dan R : 0,591), sedangkan faktor – faktor lain yang mempengaruhi berat badan bayi lahir hanya Hb yang memiliki hubungan yang signifikan dengan berat badan bayi lahir (p : 0,000 dan R : 0,427).

3)      Kesimpulan Penelitian

  • Kesimpulan yang dapat diambil dari persamaan regresi pada penelitian ini adalah semakin baik LILA semakin baik pula berat badan bayi lahir sedangkan semakin kurang LILA semakin kurang pula berat badan bayi lahir. Kata kunci : status gizi, ibu hamil, berat badan bayi lahir
  1. 3.      Telaah/Review Artikel

Fokus Penelitian (Latar Belakang Masalah dan Masalah Penelitian)

  • Data persalinan dari RB POKASI periode 1 Januari 2006 – 31 Desember 2008 menunjukkan angka kejadian KEK dan BBLR sebesar 30,87 % dan 11,30 % dari 460 kelahiran bayi. Angka ini lebih tinggi dibandingkan target yang ditetapkan pada sasaran program Indonesia Sehat 2010 untuk KEK dan BBLR yaitu 20 % dan 7 % (Depkes RI, 2000)
  • Berdasarkan kutipan dari pendahuluan angka kejadian KEK dan BBLR masih sangat tinggi di bandingkan dengan target yang ditetapkan pada sasaran program Indonesia sehat 2010.

Gaya dan Sistematika Penulisan

  • Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, pengaturan dan desain, bahan dan metode, analisis statistic, hasil, kesimpulan), pendahuluan, metode, pembahasan, kesimpulan.
  • Tata bahasa yang digunakan dalam penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh.

Penulis

  • Penulis bernama Lilik Hanifah, UNS-F. Kedokteran Prog. D IV Kebidanan-R.1108019-2009

Judul Penelitian

“Hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi lahir (studi kasus di RB Pokasi )”

  • Judul penelitian cukup jelas, Akurat, tidak ambigu, dan menggambarkan  apa yang diteliti.

Abstrak :

  • Kelebihan        :
    • Abtrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian, tujuan penelitian, metodologi dan hasil yang didapatkan.
    • Abtrak sudah memenuhi IMRAD (Introducation, Metode, Result, Analize, Discussion)
    • Kekurangan    :
      • Jurnal atau penelitian ini tidak memberikan rekomendasi apa yang harus dilakukan untuk penelitian selanjutnya.

Masalah dan Tujuan Penelitian

  • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi ibu hamil berdasarkan indikator LILA dengan berat badan bayi lahir. Pada tujuan ini kurang jelas dimana tempat dilakukannya penelitian.

Hipotesis/Pertanyaan Penelitian

  • Hipotesis/pertanyaan Penelitian tidak dicantumkan jadi tidak bisa di telaah.

Populasi dan Sample

  • Sampel diambil secara total, dengan jumlah 95 orang. Pengambilan sample sudah cukup jelas.

 

Definisi Operasional

  • Definisi operasional tidak dicantumkan jadi tidak dapat di telaaah.

Data dan Analisis Data

  • Uji hipotesis menggunakan regresi linier dengan program SPSS versi 15.

Hasil Penelitian

  • Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi lahir (p : 0,000 dan R : 0,591), sedangkan faktor – faktor lain yang mempengaruhi berat badan bayi lahir hanya Hb yang memiliki hubungan yang signifikan dengan berat badan bayi lahir (p : 0,000 dan R : 0,427)

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Kelebihan  :
    • Hasil penelitian disebutkan dengan jelas. ‘‘Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan bayi lahir (p : 0,000 dan R : 0,591)’’
    • Kekurangan:
      • Jurnal atau Penelitian ini tidak memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
      • Menurut penelaah rekomendasi sebaiknya diberikan peneliti selanjutnya tentang variable-variabel apa saja yang bisa dilakukan untuk penelitian selanjutnya.

Referensi/Daftar Pustaka

  • Referensi cukup bagus Karena menggunakan buku-buku terbaru.

Kesimpulan dan Saran

  • Kelebihan :
    • Isi kesimpulan peneliti merupakan jawaban dari tujuan penelitian
    • Kesimpulan ringkas, jelas, dn padat.
    • Kekurangan :
      • Peneliti tidak memberikan rekomendasi kepada peneliti selanjutnya.
      • Tidak mencantumkan saran yang merupakan harapan peneliti

 

  1. 4.      Penutup

Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam penelitian tersebut, namun penelitian tersebut telah memberikan kontribusi positif pada pengetahuan tentang status gizi ibu hamil berdasarkan indikator LILA dengan berat badan bayi lahir.

TURUNKAN TEKANAN DARAH TANPA OBAT

Standar

Mereka yang mengalami hipertensi biasanya harus mengonsumsi obat-obatan secara rutin untuk mengontrol tekanan darah. Tetapi dengan melakukan perubahan gaya hidup, tekanan darah yang kelewat tinggi dapat dikendalikan dan diturunkan. Dengan modal tekad dan kedisiplinan, bukan mustahil upaya modifikasi lifestyle ini dapat membantu melepaskan ketergantungan pada obat-obatan.
“Siapa saja yang memiliki hipertensi harus didorong untuk bekerjasama dengan dokter mereka dan mencoba berbagai hal yang mungkin membantu menurunkan tekanan darah tanpa menggunakan agen farmakologis (obat-obatan),” kata Matthew Burg, PhD, seorang profesor dari Columbia University Medical Center di New York.
Berikut ini adalah 10 cara murah dan alami menurunkan tekanan darah tanpa harus menggunakan obat-obatan :
1. Olahraga
Dengan melakukan olahraga 30 menit sehari, Anda dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan, kata Gerald Fletcher, MD, seorang ahli jantung dari Mayo Clinic, Jacksonville, Florida, sekaligus juru bicara American Heart Association.
“Cobalah latihan aerobik untuk mengurangi tekanan darah sistolik Anda,” kata Fletcher. Ia menambahkan, orang yang aktif secara fisik biasanya dapat mengurangi konsumsi jumlah asupan obat hipertensi. Untuk menunjangnya, pilihlah jenis kegiatan yang Anda sukai seperti misalnya, berjalan, berlari, berenang atau bersepeda.
2. Makan pisang
Anda mungkin tahu bahwa makan terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah, tetapi kebanyakan orang tidak menyadari manfaat kalium – zat yang mampu menangkal efek buruk dari sodium.
Menurut penelitian dari Dietary Guidelines for Americans, mereka yang mengalami hipertensi harus mencukupi kebutuhan jumlah kalium dalam diet mereka. Orang dewasa harus mendapatkan setidaknya 4.700 miligram per hari. Adapun beberapa sumber makanan yang kaya kandungan kalium diantaranya pisang (422 miligram), kentang panggang dengan kulit (738 miligram), jus jeruk (496 miligram per cangkir), dan yogurt tanpa lemak atau rendah lemak (531-579 miligram per 8 ons).
3. Kurangi asupan garam
Orang dengan tekanan darah normal, cukup tinggi, dan hipertensi secara substansial dapat mengurangi tekanan darah mereka dengan memotong asupan garam. Pedoman diet merekomendasikan bahwa orang dengan hipertensi harus membatasi asupan garam kurang dari 1.500 miligram (600 miligram sodium) sehari.
4. Stop merokok
Perokok adalah kelompok yang paling berisiko tinggi mengidap hipertensi. Kandungan tembakau dan nikotin dalam rokok dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah sementara, meskipun rokok itu sendiri bukan penyebab tunggal hipertensi kronis. Berhenti merokok dapat membantu Anda menurunkan sedikit tekanan darah Anda. Dan, tentu saja, manfaat kesehatan lainnya yang tak terhitung jumlahnya, kata Fletcher.
5. Menurunkan berat badan
Secara konsisten beberapa penelitian menunjukkan bahwa, sedikit saja kehilangan berat badan, dapat memiliki dampak besar pada tekanan darah Anda. Kelebihan berat badan membuat jantung bekerja lebih keras. Tekanan ekstra ini lambat laun dapat menyebabkan hipertensi. Sementara itu, dengan memangkas berat badan beban kerja jantung akan jauh lebih ringan.
6. Kurangi alkohol
Konsumsi alkohol secara moderat – tidak lebih dari satu gelas sehari untuk wanita, dan dua gelas sehari untuk pria – memiliki manfaat kesehatan jantung. Tapi pada beberapa orang, minum terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan darah. Penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi alkohol lebih dari dua gelas sehari dapat meningkatkan risiko hipertensi bagi pria dan wanita.
7. Kelola stres
Mengelola stres secara efektif dapat membantu mengurangi tekanan darah, tetapi sayangnya, tidak ada penelitian yang menawarkan langkah demi langkah untuk mengurangi tingkat stres pada semua orang, kata Burg.
“Ada sejumlah cara yang telah dikembangkan sebagai praktik untuk menginduksi keadaan relaksasi. Tetapi bagaimana cara yang baik dan benar, ini masih harus dijawab dalam uji klinis,” katanya. Namun demikian, Burg merekomendasikan bahwa orang dengan hipertensi harus mampu melakukan manajemen stres dan berlatih dengan konsisten.

8. Yoga
Yoga adalah cara terbaik untuk mengatasi stres. Sebuah studi baru di India menemukan bahwa latihan pernapasan yoga mengurangi tekanan darah pada orang dengan hipertensi – di mana bekerja mempengaruhi efek sistem saraf otonom – dengan mengatur denyut jantung, pencernaan, dan fungsi lainnya.
9. Jauhi kafein
Kopi memiliki beberapa manfaat kesehatan, tetapi tidak untuk menurunkan tekanan darah. Dalam jangka pendek kafein dapat memicu lonjakan tekanan darah, bahkan pada orang tanpa hipertensi.
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, cara terbaik yang harus dilakukan adalah dengan membatasi asupan kafein (sekitar dua cangkir kopi per hari). Anda dapat memeriksa apakah Anda sensitif terhadap kafein atau tidak dengan memeriksa tekanan darah sebelum dan setengah jam setelah mengkonsumsi minuman berkafein. Jika meningkat sebesar 5 atau 10 poin, Anda berarti sensitif terhadap kafein.
10. Meditasi
Meditasi – apakah itu melibatkan nyanyian, pernapasan, visualisasi – dapat menjadi alat manajemen stres yang efektif bagi banyak orang, kata Burg. Sekali lagi, yang penting adalah bahwa hal itu membuat Anda merasa baik, dan Anda dapat berkomitmen untuk melakukannya secara konsisten.